Haiiii semuanyaa, ada yang bingung gak dari judul blog aku kali ini ? Ya 7 jam di Jogja.
Jadi, aku cuma mau sharong aja pengalaman aku dan temanku sewaktu ke Jogja dengan modal nekat hahahaa
Jadi ceritanya aku punya teman bernama Nanda Anggriyan Yuda, namanya sama kan seperti aku haha tapi dia ini cowok yaa. Dan waktu bulan Agustus kemarin tepatnya saat Idul Adha sore harinya kami bertemu awalnya tidak ada niatan sama sekali ingin ke Jogja. waktu itu nanda temanku ini lebaran di kampung halamannya di Kutoarjo, dan aku lebaran di kampung halaman ku di Purworejo. jarak kampung kami hanya sekitar 20 menit, maka dari itu saat kami tahu sedang berada di kampung halaman kita berencana bertemu saat sore hari.
Sore hari sekitar jam 4 kami bertemu dan berecana ingin main ke alun alun Purworejo, kemudian saat di jalan aku yang tiba tiba saja melihat petunjuk jalan bertulisan "Jogjakarta ->" dengan spontan aku berkata kepada Nanda temanku "Nan, belok kanan aja yuk ke Jogja haha" dan Nanda pun menjawab "Serius Nan? ayo aja sih gue mah. tapi kita kan gak pake jaket, Jogja dingin loh malem" aku pun menjawab "Yaudah balik lagi kerumah gue dulu Nan, gue ada kok jaket. Gua udah lama banget gak ke Jogja Nan, pengen banget ke Malioboro lagi" lalu Nanda pun menjawab "Yaudah ayo deh Nan"
Saat itupun aku senang sekali karena bisa ke Jogja, kami pun berangkat sekitar pukul 17.00 sore dan sampai di Malioboro sekitar 19.00 malam. Sesampainya disana aku menikmati sekali suasana disana yang memang benar kata orang Jogjakarta itu indah dan penuh kenangan.
Aku dan temanku Nanda menyusuri jalnan malioboro dari ujung ke ujung melihat baju baju, pernak pernik, dan juga pengamen jalnan di Jogja yang sangat menghibur, kami pun tidak lupa mengabadikan foto foto saat disana.
Sakiranya pukul 22.00 malam, kami pulang karena memang sudah malam dan sudah lelah juga hahaha. perjalnan pulang cukup lancar karena memang sudah malam dan benar saja temanku nanda bilang malam hari terasa sangat sangat dingin sekali, sudah memakai jaket pun rasanya masih saja dingin.
Ada satu hal yang tidak terlupakan olehku, saat kami sedang di perjalanan itu tepatnya kami masih di daerah Kulon Progo tiba tiba saja motor yang kami terasa oleng seperti ban bocor, kemudian benar saja ban motornya bocor dan kami pun sempat panik. lalu Nanda menyuruhku tetap naik di motor dan melanjutkan perjalanan dengan motor bocor berharap ada tambal ban yang buka saat malam hari itu.
Nanda pun merasa perjalanan masih jauh dan motor semakin tidak enak digunakan akhirnya Nanda menyuruhku turun dan kami mendorong motor berdua. Aku yang pada saat itu mengantuk sekali akhirnya harus membantu Nanda mendorong motor dan berharap ada tambal ban yang buka.
Sekitar kurang lebih 10 menit kami mendorong motor kami melihat ada bebarapa orang tepatnya seperti mas mas di pinggir jalan sedang berkumpul seperti tukang ojek, tetapi mereka bukan tukang ojek. Dan Nanda pun bertanya kepada mas mas tersebut apa ada tambal ban yang buka dengan bahasa Jawa. mas mas itu pun dengan baik hati mengantarkan aku dan Nanda ketempat tambal ban tersebut yang jaraknya kurang lebih 10 menit juga, aku di bonceng oleh mas mas ini, dan Nanda temanku tetap mengendarai motornya dengan hati hati.
Saat sampai di tambal ban , ternyata sudah tutup, dan mas mas ini dengan baik hati mengetuk pintu rumah yang punya tambal ban ini, kebetulan rumah yang punya tambal ini sebelahan dengan bengkelnya. Akhirnya setelah menunggu beberapa menit keluar lah yang punya tambal ini dan aku pun lega akhirnya motor kami bisa di tambal.
Aku dan Nanda pun sangat berterimakasih oleh mas mas yang membantu kami, karena dia membantu dengan sangat ikhlas sampai saat ku beri uang rokok dia tetap menolaknya, kemudian mas mas ini pun pamit pergi kembali.
Saat sudah selesai tambal ban, kami pun langsung melanjutkan perjalanan pulang dan sampai rumah sekitar 00.00 dini hari. Sampai dirumah aku langsung tidur, dan pagi hari aku dapat kabar dari temanku Nanda kalau dia masuk angin, rasanya aku kasihan tapi ingin tertawa, karena jaket yang kemarin aku pinjamkan ke dia tidak mau ia pakai sampai rumah, katanya "Gausah nan gpp kok ga pake jaket" padahal jarak rumahku kerumahnya sekitar 20 menit dan malam hari disana memang dingin sekali. Aku pun meminta maaf karena sudah merepotkan temanku Nanda, dan aku sangat senang bisa jalan jalan ke Malioboro walaupun ada sedikit kejadian yang tidak terduga dan tidak terlupakan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar